Selasa, 26 April 2016

Mau Sampai Kapan Terus mengeluh?

Adik: Ka, aku cape kuliah gini-gini terus. Mendingan kaya temen aku. Mereka bisnis. Dapet uang, dan tidak usah memikirkan tugas-tugas kuliah.

Kakak: kenapa? Kamu nyerah dengan kuliah kamu?

Adik: bukan nyerah ka, tapi ini tuh bukan passion aku kak. Hati kecil aku tuh seolah berontak. Sepertinya aku mau menempuh jalan bisnis.

Kakak: oke, kalau itu maumu. Pastikan kamu melakukan ini karena memang kamu yang menginginkannya. Bukan karena mengikuti hawa nafsu.

Setelah dapat ijin dari sang kakak, sang adik memutuskan untuk memulai bisnis. Dia meminjam sejumlah uang kepada kakaknya untuk memulai bisnis online. Ternyata bisnis yang dia jalankan tidak sesuai dengan yang ia harapkan. Beberapa kali ia kena tipu dan gagal transaksi karena tidak bersabar. Lama-lama, ia mulai bosan. Dan kembali mengeluh kepada sang kakak

Adik: kak bisnis itu ternyata tidak mudah. Ribet, belum lagi kemarin ada yang menipu. Aku gak mau bisnis. Aku maunya kerja aja sama orang lain. Sepertinya kalo kerja sama orang lain enak. Tidak perlu repot-repot menunggu transfer. Tiap bulan dapat gaji.

Kakak: ini pilihan kamu. Silahkan pilih apa yang kamu mau. Dan pastikan ini memang kemauan. Bukan karena hanya bosan.

Akhirnya sang adik mengakhiri bisnis online nya. Dia memutuskan untuk mulai bekerja. Dia diterima bekerja di sebuah perusahaan. Ternyata apa yang dia bayangkan tidaklah sesuai harapan. Saat bekerja, dia mengalami beberapa kesalahan. Sehingga beberapa kali mendapatkan teguran dari atasan. Sebagai junior dia juga harus rela mengerjakan apa yang disuruh oleh seniornya.

Diperlakukan seperti itu oleh orang lain, membuat dia jengah dan memutuskan untuk keluar kerja. Dia kembali mengadu kepada sang kakak

Adik: kak, aku keluar kerja. Ternyata kerja itu gak enak. Banyak di bentak, banyak di suruh-suruh. Udah gitu cape. Dapet uangnya juga 1 bulan sekali.

Mendengar keluhannya, sang kakak hanya tersenyum. Sang adik akhirnya memutuskan untuk istirahat dan diam di rumah. Karena ingin menikmati hidupnya. Dengan santai, sang kakak mendukung apa yang adiknya mau. Tak lama berselang, sang adik kembali mengeluh. Dia mengatakan bahwa dia bosan berada di rumah. Dia kesal karena dia tidak bisa berbuat apa-apa. Belum lagi dia tidak memiliki uang. Sehingga dia tidak bisa membeli apa yang dia mau.
Mendengar semua keluhannya, sang kakak tersenyum dan merangkulnya membawa dia keluar rumah.

Kakak: dengarkan aku baik-baik dik, kakak sudah mengabulkan apa yang kamu mau. Sekarang apalagi mau mu?

Adik: adik mau sukses, mau banyak uang tapi gak mau cape.

Kakak: Dengarkan kakak baik-baik. Sukses itu membutuhkan proses. Kamu tahu semua orang sukses itu tidak lahir dari bermalas-malasan dan hanya berdiam diri. Sukses itu diperoleh dari bekerja keras, bersabar, berdoa juga tawakal. Kamu tahu salah satu trik agar kamu bisa sukses? awali, jalani, nikmati dan syukuri. Orang -orang sukses adalah orang-orang yang kuat dan tidak mudah mengeluh.
Kamu sadar, sebenarnya yang membuat kamu terasa berat menjalani semua itu karena kamu tidak bersabar dan mudah mengeluh.
Apapun pekerjaan kamu, apapun yang kamu kerjakan, jika hanya disikapi dengan keluhan maka itu semua akan terasa berat. Padahal bisa kita lihat orang lain begitu santai mengerjakan tugasnya. Itu karena mereka mampu menjalakannya dengan hati, bukan dengan emosi. Mereka tidak hanya sekedar mengharapkan pundi-pundi rupiah, tapi mereka melakukan itu karena niat ibadah.
Dik, dunia adalah tempat untuk berlelah-lelah bekerja. Maksimalkanlah potensi yang kamu miliki. Jangan mudah putus asa. Jika kamu mengalami kegagalan, itu wajar, jika kamu merasa ditindas saat kamu bekerja nikmati saja dulu. Mungkin itu baru awal. Mugkin itu juga baru perkenalan. Bersabarlah, tenanglah dik. Segala sesuatu itu butuh proses. Jangan langsung kamu mengatakan saya bosan. Lantas kemudian menyerah. Tidak seperti itu. Jika kamu ingin menjadi orang sukses, jalani apa yang sudah ada di depan mata dan hadapi. Kelak, kamu akan tau apa sebenarnya cita-cita kamu jika kamu mampu menggunakan hati nurani kamu saat mengambil keputusan.
Jangan mudah memutuskan ini bukan passion aku, aku bosan, pekerjaan ini begitu berat, aku tidak mau lelah. Hindari. Hindari semua perasaan itu. Jika kamu mau sukses. hadapi, lawan semua rasa takut itu, jalani meskipun itu sulit. Ingatlah, puncak gunung akan bisa kita nikmati setelah kita mampu mendaki dan melewati jalanan yang cukup terjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar