Senin, 18 April 2016

"Penyalahgunaan" BPJS

Sebenarnya was-was ketika mau mengangkat tema ini. Karena khawatir menyinggung beberapa pihak. Tapi ini tidak bermaksud menyinggung atau mengkritik. Hanya sekedar sharing saja. Selamat menyimak. Baca sampai selesai yah.

Sejauh ini, banyak orang yang bisa merasakan manfaat dari BPJS. Karena memang sangat membantu. Namun sayang, tak jarang juga banyak orang yang "memanfaatkan" fasilitas ini. Tak jarang saya mendengar celetukan dari beberapa pasien ketika berobat mengatakan "mumpung BPJS nya aktif, saya mau berobat ah." salah seorang pasien datang dengan menyodorkan BPJS nya ke bagian pendaftaran.

Refleks saya bertanya "Apa keluhannya pak?", "Ehm.. Agak pilek dan mau minta vitamin aja." jawab pasien dengan penuh keraguan.
Saya sempat terdiam. Melihat gerak-gerik dan ekspresinya yang seakan ragu kalau dia memang benar-benar sakit.
Selang beberapa menit saya berfikir, dia kemudian berkata lagi "Mumpung saya kesini, ya sayang aja kalo BPJS nya gak dipake. Kan dibayar tiap bulan. Jadi saya pakai aja. Lumayan kan dapet vitamin juga." saya hanya bisa terdiam mendengar pernyataan bapak tadi.

Ada juga yang datang berobat bergerombol. Seperti biasa, saya bertanya "Siapa yang mau berobatnya bu?"
"Ini, si ade panas dari kemarin." ibunya menjawab singkat. Dan menyerahkan kartu BPJS nya. Tak lama dari itu, ayahnya juga menyerahkan kartu BPJS hendak berobat.
"Bapa juga sakit?" istrinya bertanya.
"Iya, sepertinya bapak agak batuk deh bu."

Agak! Saya garis bawahi disini AGAK. Berarti kasus ini sama dengan kasus pasien diatas. Dia sepertinya ragu kalo dia memang sakit. Masih banyak juga alasan-alasan yang kadang membuat saya hanya bisa menggelengkan kepala.  Dari sekian banyak yang berobat, alasannya hampir sama. Sayang BPJS nya sudah dibayar, masa tidak digunakan. Pegal dan linu tadi pagi. Bersin-bersin tadi malam, sedikit batuk, sudah berobat tapi tidak sembuh (padahal tepat kemarin dia berobat), hingga berobat dan ujung-ujungnya minta surat sakit! Ini yang lebih parah. Mereka hendak berobat dan ujungnya minta surat sakit.

Kadang miris mendengar alasan mereka. Memang itu hak pasien. Menggunakan BPJS kapan saja dan dengan alasan apapun. Saya hanya sedikit menyayangkan karena mereka begitu tergantung dengan obat. Mereka berkeyakinan bahwa obat adalah penyembuh mereka.

Yang disayangkan lagi, ada yang berpura-pura sakit agar tidak masuk kerja. Terus biar bisa mendapatkan vitamin. Itu hak. Kembali lagi saya katakan itu hak anda sebagai peserta BPJS. Tapi ingatlah, Rasulullah pernah bersabda " Jangan kalian pura-pura sakit sehingga benar-benar jatuh sakit." . Bahkan dalam sebuah buku yang pernah saya baca mengatakan bahwa "Jika Anda ingin sehat, perlakukan lah dirimu seperti orang sehat." Bahkan ketika sakitpun, jika memang ingin sembuh kita harus berkeyakinan dan memperlakukan diri kita seperti orang sehat.

Terus sekarang, kita tidak sakit dan berpura-pura menjadi orang sakit hanya untuk mendapatkan obat dan alasan sayang BPJS nya sudah dibayar. Perlu Anda ketahui, bahwa uang yang anda bayarkan bisa jadi sedekah silang. Bisa jadi uang yang anda bayarkan digunakan oleh pasien yang lebih membtuhkan. Contohnya untuk pasien yang operasi namun baru memakai BPJS. Jadi tidak ada kata rugi saat anda terus membayarkan uang untuk BPJS, karena uang yang anda bayar akan terus mengalir dan digunakan untuk mereka yang lebih membutuhkan. Anggap saja kita sedekah.

Untuk yang baru merasakan sedikit sakit, saya hanya ingin memberikan sugesti positif kepada anda. Jika memang anda baru pilek atau batuk cobalah untuk berfikir positif terlebih dahulu. Mungkin bisa jadi batuk atau pilek itu karena cuaca. Kalaupun memang masih pilek, coba banyak makan, coba banyak minum siapa tau kondisi tubuh kita sedang lelah. Yang perlu diingat. Tidak selamanya sakit harus di obat. Ada sakit yang bisa sembuh dengan sugesti, bahkan ada yang bisa sembuh dengan banyak istirahat.

"Itu hak saya dong, saya mau pake BPJS terserah saya. Saya yang bayar." iya. Saya tekankan lagi, itu adalah hak kalian hak anda sebagai peserta BPJS, bahkan kami sebagai tenaga kesehatan tidak akan mengalami kerugian hanya karena anda berobat setiap hari. Karena pasti akan diganti dengan peng-kleman yang kami serahkan kepada pihak BPJS.

Kami hanya menyayangkan jika anda selalu berfikir bahwa sakit sedikit atau rasa sakit itu harus selalu di obat. Kasihan ginjal dan hati anda yang harus mencerna berbagai macam zat kimia. Itu memang obat, tapi buatan manusia dan mengandung zat kimia, yang mungkin bisa juga menjadi racun. Bahkan jika berlebihan penggunaannya tetap saja tidak baik. Bayangkan jika dalam 1 bulan Anda harus mengkonsumsi banyak obat yang sebenarnya masih bisa ditangani tanpa obat. Mungkin efeknya tidak akan terlihat sekarang, tapi nanti. Bisa jadi ini investasi untuk masa tua nanti.

Terus jika berobat, bersabarlah. Tunggu obat bereaksi terlebih dahulu. Jangan terburu-buru, karena obat juga harus bereaksi dan memiliki proses. Saya suka sedih melihat orang yang tidak sabar saat berobat. Dia memutuskan untuk kembali berobat keesokan harinya, padahal baru sore kemarin berobat. Dia beralasan bahwa obatnya belum bereaksi dan tidak ada efeknya. Ketahuilah, obat juga memiliki perjalnan dan harus berproses.

Kuatkan sugesti anda, yakinkah diri Anda, bahwa ketika anda berobat itu adalah sebagai wujud ikhtiar anda untuk sembuh, jikapun anda sembuh bukan karena obat atau dokter. Tapi karena pertologan Allah semata. Selanjutnya,mari kita gunakan fasilitas BPJS dengan bijak. Kalaupun kita terus membayar dan tidak pernah menggunakan BPJS, anggap saja apa yang kita bayarkan sebagai sedekah untuk saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan.
Tetap positif, tetap semangat 😊☺

Tidak ada komentar:

Posting Komentar