Rabu, 19 Agustus 2015

Cita-cita Saya jadi Anak Sholeh

Materi pelajaran kali ini sudah pak Dadang sampaikan kepada anak-anak. Tapi jam pulang masih lama. Untuk mengisi waktu luang yang tersisa, pak Dadang mencoba para muridnya untuk mengatakan apa cita-cita yang mereka inginkan ketika sudah dewasa. Dengan penuh semangat murid-murid menyambutnya. Semuanya mengacungkan tangan dan saling berebut agar bisa maju kedepan.

Pak Dadang pun mulai menunjuk satu-persatu muridnya maju kedepan untuk memberitahu apa cita-cita mereka. Suasana kelas yang tadinya suntuk menjadi penuh semangat. Karena ternyata cita-cita mereka beragam. Ada yang bercita-cita jadi guru, dokter, pengusaha, orang kaya hingga jadi orang ganteng sekalipun. Jelas semua itu mengundang gelak tawa anak-anak.

Untuk yang terakhir pak Dadang memanggil Yusuf, atau yang lebih akrab disapa Ucup. Dia adalah seorang anak yang biasa saja. Ayahnya adalah seorang kuli di pasar. Sedangkan ibunya adalah seorang pedagang gorengan disekolahnya. Dalam hal pelajaran, ucup memang tidak terlalu menonjol, bahkan nilai tertinggi yang pernah diraih ucup hanya mentok di angka 7. Tapi dia adalah anak yang baik dan penurut.

Majulah ucup kedepan. Dengan penuh keluguan dia mulai memberitahu apa cita-citanya. "Cita-cita saya cuma satu, saya ingin menjadi anak sholeh."
Suasana kelas tiba-tiba hening, mendengar cita-cita ucup. Memang cita-citanya terdengar sangat sederhana, tapi mengandung makna yang luar biasa.
Pa Dadang datang menghampiri ucup dan bertanya " kenapa kamu mau jadi anak sholeh Cup?"

Dengan lantang ucup pun menjawab "Ucup ingin membawa Abah dan Ema ke surga. Bukankah dulu pa Guru pernah bilang sama ucup kalo anak sholeh itu bisa membawa orang tuanya ke surga? bahkan doa dari anak sholeh adalah amalan yang tidak akan terputus. Terus, setiap kali kita melakukan kebaikan, maka nilai kebaikan itu akan menjadi kebaikan untuk orang tua kita juga kan pak guru?"

Pa Dadang diam membisu, matanya dihiasi oleh bulir-bulir air mata karena terharu mendengar penjelasan ucup. Seorang anak biasa namun memiliki cita-cita yang begitu mulia. Namun tiba-tiba terdengar celetukan dari salah satu temannya yang berkata " eh cup, bagaimana orang tua kamu bisa masuk surga kalo mereka saja jarang solat, aku sering lewat ke tempat ibu kamu jualan, saat adzan berkumandang ibu kamu malah sibuk jualan sampe adzan ashar dan magrib tiba. Bapak kamu juga tak pernah aku lihat pergi ke mesjid. Mana bisa kamu ajak mereka ke surga".

Dengan santai ucup menjawab "Urusan ema yang mungkin lupa solat atau abah yang jarang pergi ke mesjid, itu adalah urusan mereka dengan Allah. Kewajiban ucup tetaplah berbakti kepada mereka, dengan cara ucup menjadi anak sholeh. Ucup sadar ucup tudak bisa membahagiakan mereka dengan prestasi, atau bahkan materi. Tapi ucup akan berusaha keras untuk memberikan mereka kebahagiaan kelak di surga. Karena mereka adalah malaikat dan bidadari yang Allah turunkan untuk menjadi perantara ucup lahir ke dunia. Urusan hati mutlak urusan Allah, tugas ucup sekarang adalah terus berdoa agar kedua orang tua ucup sehat juga bahagia dan selalu ada dalam kebaikan, serta tetap berada di jalan Allah."

Mendengar penjelasan itu, pak dadang memeluk ucup erat dengan tetesan air mata dan berbisik kepadanya "kamu sudah jadi anak sholeh nak, bapak bangga memiliki murid sepertimu".

Menurut Hadits Qudsi:   Allah SWT berfirman pada hari kiamat kepada anak-anak:  "Masuklah kalian ke dalam surga!"   Anak-anak itu berkata: "Ya Rabbi (kami menunggu) hingga ayah ibu kami masuk." Lalu mereka mendekati pintu syurga! tapi tidak mau masuk ke dalamnya. Allah berfirman lagi: "Mengapa, Aku lihat mereka enggan masuk? Masuklah kalian kedalam surga!" Mereka menjawab: "Tetapi (bagaimana) orang tua kami?" Allah pun berfirman: "Masuklah kalian ke dalam syurga bersama orang tua kalian." (Hadits Qudsi Riwayat Ahmad dari Syurahbil bin Syua�ah yang bersumber dari sahabat Nabi SAW)

Anak adalah titipan. Kelak d akhirat, setiap orang tua akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah. Tugas orang tua adalah mendidik anak. Berhasil atau tidak kita serahkan semua kepada Allah, yang terpenting kita sudah berusaha mendidik anak dengan sebaik mungkin.

Sabtu, 01 Agustus 2015

Selamat Ulang Tahun Mamah

Barakallah fii umrik....
Selamat ulang tahun mamah. Sukses dan sehat selalu. Semoga dengan  bertambahnya usia, bertambah pula amal kebaikannya. Semoga sisa umurnya menjadi penuh berkah barokah dan berlimpah. Mudah-mudahan Allah senantiasa menjaga mamah dalam kebaikan. Aamiin...

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah, karena atas berkat dan rahmatnya lah mamah bisa sehat sampai saat ini. Seiring bertambahnya usia, tentu segudang harapan dan cita-cita pasti mamah ingin dapatkan. Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan kemudahan dan kelancaran kepada mamah dalam menggapai cita-citanya.

Semoga setiap langkah yang kau tempuh selalu ada di jalanNya. Semoga rasa lelah yang kau rasa, berubah menjadi ibadah. Semoga semua kebaikan yang telah kau lakukan menjadi catatan amal baikmu kelak.

Mamah meskipun usia kami terus beranjak dewasa, tapi saat didepanmu kami tetaplah ingin menjadi anak-anak yang mendapatkan perhatianmu secara utuh. Meskipun kami telah dewasa, kami berharap kasih sayang yang kau berikan takkan memudar karena kami telah bersama pasangan kami. Bagi kami sumber kebahagian tetap ada padamu. Tetap ada pada ridhomu.

Maafkanlah kami mamah, jika sampai saat ini kami belum bisa membuatmu bahagia. Maafkan kami jika sampai saat ini kami sering membuatmu terluka. Maafkan kami yang tak mampu menerjemahkan kasih sayangmu dalam bentuk panggilan yang kami acuhkan,
Maafkan kami yang tak mampu menerjemahkan kasih sayangmu dalam bentuk perhatian yang kami abaikan,
Maafkan kami yang tak mampu menerjemahkan kasih sayangmu dalam bentuk tangisan yang kau teteskan.
Maafkan kami yang tak mampu menerjemahkan kasih sayangmu dalam bentuk do'a yang tak kami wujudkuan.
Maafkan kami mamah.

Mamah semoga kau akan tetap menjadi panutan kami. Karena kami yakin kau adalah orang pertama yang menjadi sekolah kami, kau adalah orang yang telah Allah percaya untuk menjadi ibu dari kami semua. Kau adalah orang yang mengemban amanah untuk mendidik kami semua. Mudah-mudahan Allah senantiasa membimbingmu untuk menjaga kami agar selalu tetap berada di jalan-Nya. Kini, Kami akan selalu berusaha sebaik mungkin untuk menjadi yang terbaik agar kelak kami semua bisa menjadi tabungan  amal shaleh untuk mamah dan bapa si surga nanti.

Kau adalah bidadari surga untuk kami semua. Tetaplah menjadi surga yang selalu kami rindukan kemanapun kami pergi. Karena buat kami, selalu berada didekatmu membuat kami tenang dan bahagia. Tetaplah menjadi ibu yang terbaik, yang kelak akan kami banggakan ketika kami bertemu Allah di surga nanti. Aamiin...

Salam cinta dan bakti untukmu dari kami anak-anakmu...