Jumat, 09 Oktober 2015

Terlarut dalam Pujian

Tak jarang, banyak orang yang bahagia dan begitu senang ketika dipuji. Siapa yang tidak senang ketika dirinya disebut cantik, ganteng, pintar, baik, sholeh dan sebagainya.
Banyak orang yang terlena dengan pujian yang diberikan orang lain atau bahkan atas kelebihan yang dia miliki hingga banyak orang yang berdecak kagum padanya. Padahal apa yang kita miliki adalah titipan dan amanah dari Allah yang harus kita jaga dengan baik.

Jika kita mendapat pujian dari orang lain, kembalikan lagi pujian itu kepada Allah, ucapkan Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah tuhan semesta alam. Jangan sampai kita terlarut dalam pujian yang bisa membuat kita terperosok hingga kita lupa diri dan merasa diri paling hebat dari yang lainnya. Ingatlah Allah, mungkin saja pujian itu diberikan kepada kita sebagai bentuk ujian atas apa yang kita miliki. Apakah kita mampu menjaga amanahnya. Ataukah kita malah sombong dengan apa yang dimiliki.

Tak jarang juga banyak orang yang berlomba-lomba untuk terlihat sempurna oleh manusia. Mereka lupa bahwa kesempurnaan itu hanyalah milik Allah ta'ala. Tak sadarkah kita bahwa berharap kepada manusia hanya akan menimbulkan luka? karena mereka tak selamanya akan memuja.

Ingatlah Pujian dan Ujian itu hanya berbeda 1huruf, jika saja pujian itu dihilangkan huruf awalnya maka bisa jadi ujian. 

Ibnu ‘Ajibah mengatakan, “Janganlah engkau tertipu dengan pujian orang lain yang menghampirimu. Sesungguhnya mereka yang memuji tidaklah mengetahui dirimu sendiri kecuali yang nampak saja bagi mereka. Sedangkan engkau sendiri yang mengetahui isi hatimu. Ada ulama yang mengatakan, “Barangsiapa yang begitu girang dengan pujian manusia, syaithon pun akan merasuk dalam hatinya.” (Lihat Iqozhul Himam Syarh Matn Al Hikam, Ibnu ‘Ajibah, hal. 159, Mawqi’ Al Qaroq, Asy Syamilah)

"barangsiapa yang memuji pimpinan atau seseorang dengan pujian yang sesungguhnya ada padanya, dihadapan orang-orang banyak, maka ia akan dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat dengan lidah tergelincir“.

Adapun doa yang kita ucapkan ketika kita dipuji adalah “ Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka. Wallahu a'lam

Kita hanyalah manusia yang tak pernah luput dari dosa dan hina. Sungguh kita tak ada apa-apanya dihadapan Allah. Apa yang hendak kita banggakan dihadapan manusia. Jika dalam sekejap Allah menghilangkan apa yang kita miliki, atau Allah memperlihatkan aib kita. Naudzubillah. Maka, ketika kita hendak mendapat pujian kembalikan pujian itu kepada Allah ta'ala.