Senin, 07 Maret 2016

Tidak Tahu Terima kasih

Kenapa sih itu orang tidak tahu terimakasih? Udah dibantu, eh malah begitu. Giliran ada masalah aja, larinya ke saya, giliran udah gak ada masalah malah senang-senang sama orang lain. Malah cenderung lupa diri. Mungkin dia lupa, siapa yang membuatnya bangkit saat dia susah dulu. Siapa yang selalu memberikan semangat saat dia mulai menyerah.

Ada seorang anak perempuan yang bertanya hal itu kepada saya. Saya bilang "nyesek ya digituin sama orang?"
"Iya nyesek banget. Saya kadang menyesal kalo inget hal itu. Saya kurang baik gimana coba sama dia. Eh tapi dia tidak tahu terimakasih!" dia bercerita dengan menggebu-gebu penuh emosi. Saya hanya tersenyum karena dulu saya juga seperti itu.

Okey sekarang kita marah, kita sakit hati atas perlakuannya itu? Berarti ada sesuatu yang kita harapkan dari orang itu bukan? Ada sesuatu yang ingin kita dapatkan dari mereka. Entah itu ucapan, entah itu pengakuan atau mungkin pujian. Ya, wajar. Namnya juga manusia kadang pujian juga bisa membuat mereka senang. Yang terpenting jangan sampai membuat kita terlarut dalam pujian hingga kita takabur sampai lupa daratan.

Mungkin kembali kita harus meluruskan niat. Meskipun memang tidak semudah seperti yang diucapkan. Tapi cobalah lakukan sesuatu karena Allah, karena berharap kepada manusia hanya akan membuat kecewa. Seperti yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib "Aku sudah merasakan semua kepahitan di dunia. Dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia". Berarti, jauh sebelum kita, dahulu sahabat nabi juga pernah merasakan kepahitan ketika berharap kepada manusia.

Bagaimana mungkin manusia bisa memberikan kebahagiaan? Mereka hanya manusia biasa dan kadang hatinya berubah-ubah. Satu-satunya yang tak pernah membuat kita sakit hati adalah berharap kepada Allah. Karena Allah akan mengerti apa yang kita butuhkan. Meskipun tak jarang kita juga salah mengartikan apa yang Allah beri.

Itulah sifat manusia yang kadang memang tidak bisa diterima. Tak sedikit manusia yang datang kepada Allah saat mereka memiliki masalah. Saat mereka tidak tahu lagi kemana mereka akan lari. Mereka segera menghadap Allah dan berkeluh kesah kepada Allah atas apa yang terjadi pada mereka. Mereka rajin beribadah ketika mereka menginginkan hajatnya terkabul. Tapi, saat mereka kembali senang, tak jarang mereka mendadak lupa akan kebiasaannya beribadah dan berdoa kepada Allah. Apa Allah marah? Wallahu alam. Tapi, meskipun berulang kali kita melakukan hal yang sama, Allah tak henti-hentinya menolong kita dan memberikan kita rezeki. Meskipun kita sering lupa pada-Nya. Maha baik Allah, maha penyayang dan maha memberi.

Sekarang, kembalikan semua pada tugas awal kita sebagai manusia. Yang perlu diingat adalah kita ditugaskan untuk saling mengingatkan dan untuk menebar kebaikan dan saling membatu sama lain.
Jika memang ada yang datang kepada kita hanya saat ada masalah, tak apa. biarkan ini menjadi salah satu bentuk ibadah kita kepada Allah. Kita diberi kepercayaan untuk membantu teman kita. Kita diberikan kesempatan untuk saling mengingatkan. Masalah dia tidak tahu terimakasih atau tidak biarkanlah itu menjadi urusannya. Yang penting kita harus tetap berbuat baik kepada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar