Selasa, 22 Maret 2016

Muda Taat, Tua Bermanfaat Mati Bahagia di Akhirat

"Entar aja ah taubatnya kalau udah tua. Mumpung masih muda, nikmatin dulu aja masa mudanya. Jangan serius-serius amat hidup mah."

Celetukan dari seorang pemuda yang cukup menarik buat saya. Tak jarang, banyak dewasa dan remaja yang mengatakan hal seperti itu. Menurut mereka, muda foya-foya, tua bahagia dan mati masuk surga. Lah mending kalo misalnya usia kita bisa sampe tua. Kalo masih muda udah dipanggil yang maha kuasa gimana? Terus lagi foya-foya. Apa jadinya? Naudzubillah....

Tua taubat itu sudah biasa. Tapi kalau muda taubat itu luar biasa. Apa yang kita lakukan itu adalah investasi kita untuk nanti di akhirat. Allah berfirman “Aku cinta orang tua yang bertobat dan  cintaku lebih besar pada pemuda yang bertobat.” kenapa lebih besar kepada pemuda yang bertaubat? Karena dimasa mudanya mereka mampu melawan hawa nafsu mereka untuk tetap melakukan kebaikan dan bertaubat di jalan Allah.

Disaat anak muda yang lain sibuk melakukan kehidupan yang bebas tanpa aturan, di sisi lain ada anak muda yang sibuk bertaubat agar mendapat cinta dan ridho dari Allah, karena mereka yakin, bahwa mereka tak akan selamanya kekal hidup di dunia. Maka dari itu, selagi mereka muda, mereka sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi mati.

"Tapi nanti masa mudanya gak asyik dong kalo sibuk ibadah? Gimana mau nikmatin masa mudanya?" Kata siapa, justru anak muda yang rajin ibadahnya mereka akan jauh lebih bahagia. Karena buat mereka mencintai Allah dan dicintai oleh Allah itu sudah cukup untuk bekal mereka menjalani hidup dan mewujudkan impian mereka. Bisa kita lihat contoh generasi muda sekarang, yang hidupnya penuh dengan ketaatan dan menebar manfaat kepada umat, yang sejak muda mereka sudah berhijrah untuk menjadi lebih baik. Seperti Mas Ippho Santosa, Sandiaga Uno, Ahmad Rifan Rifai, Aldilla Dharma, Tere Liye, Mas Mono dan masih banyak lagi. Jika kalian lihat profil dan latar belakangnya, mereka sama sekali tidak seperti kebanyakan anak muda zaman sekarang.

Sejak usia remaja, mereka sibuk bekerja keras, namun tidak melupakan tugas mereka sebagai manusia yang harus beribadah kepada Tuhan-Nya. Bahkan setiap usaha yang mereka lakukan selalu mereka barengi dengan doa. Dan hasilnya bisa kita lihat? Mereka masih muda, sukses dan kaya tapi mereka tetap bersahaja, mereka juga bisa menebar manfaat kepada semuanya, dan menebar kebaikan. Semakin mereka merasakan manisnya hidup semakin mereka mencintai Allah. Itulah janji Allah. Ketika kita mencintai Allah maka Allah juga akan mencintai hambanya. Kenikmatan mana lagi yang bisa kita kalahkan selain nikmat karena mendapatkan ridho dari Allah? Bukan kah ridho Allah lah yang kita cari?

Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari)

Jadi, mulai sekarang. Mari rubah prinsip kita menjadi muda Taat, Tua bermanfaat dan mati bahagia di akhirat. atau bisa juga seperti yang dikatakan oleh Ahmad Rifan Rifai dalam bukunya: Muda Penuh karya, Tua Bahagia mati gapai surga. Mumpung masih muda, yuk sama-sama kita berhijrah menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar