Selasa, 03 Februari 2015

Kemuliaan Pekerjaan ( Part I)

Diceritakan ada seorang pemuda yang baru saja lulus SMA, dia kebingungan saat hendak mencari tempat kuliah dan jurusan apa yang akan dia ambil. Di sekolahnya dia adalah salah seorang siswa yang dikenal baik oleh teman-teman dan gurunya. Dia juga pintar. Terbukti dengan beberapa kali dia berhasil menjadi juara olimpiade dalam bidang sains, dan menjadi juara kelas selama 3 tahun berturut-turut.

Dia bertekad untuk memilih jurusan kuliah yang mampu menjamin masa depannya dengan mudah bekerja dan mendapatkan penghasilan banyak sehingga mampu memenuhi kebutuhannya dan membantu perekonomian keluarganya. Selain itu, dia juga ingin memilih pekerjaan yang mampu menjadikan apa yang dia kerjakan menjadi satu amalan shaleh untuknya, dia akan memilih pekerjaan yang mulia agar mendapatkan keberkahan saat bekerja.

Jurusan kedokteran adalah pilihan pertama yang akan dia ambil. Dia menilai bahwa dengan menjadi dokter dia akan mendapatkan uang dengan mudah, karena saat semua orang sakit maka dokter adalah orang pertama yang akan mereka temui. Selain itu dia berfikir bahwa dengan menjadi dokter dia juga bisa menolong orang yang sakit dan bisa sehat kembali setelah diobati. Dia pastikan bahwa kuliah nanti dia akan mengambil jurusan kedokteran.

Suatu saat dia melihat seorang guru yang sedang mengajar. Dia melihat guru itu begitu bersemangat untuk membuat murid-muridnya menjadi pintar dan bisa membaca juga menulis. Kemudian dia berfikir ternyata menjadi guru adalah profesi yang mulia, karena dia membuat orang-orang menjadi pintar sehingga mereka bisa mengejar cita-citanya karena mereka telah di didik oleh seorang guru. Dan sekarang pilihannya jatuh untuk menjadi seorang guru. Karena dengan menjadi guru dia berfikir akan mendapatkan pahala karena sudah mengamalkan ilmu yang dia miliki.

Setelah lama berjalan dia memutuskan untuk mampir ke sebuah rumah makan. Disana dia melihat ada seorang juru masak yang begitu telaten memasak dan menyediakan makanan untuk para pelanggannya, dia berfikir bahwa ternyata menjadi seorang chef itu adalah pekerjaan yang juga menjanjikan karena ternyata dengan menjadi seorang chef dia bisa mendapatkan uang banyak dari hasil makanan yang dijualnnya. Selain itu, menjadi chef juga membantu orang-orang yang sedang lapar bisa kenyang dan melaksanakan aktifitasnya kembali. Dia menilai bahwa jasa dari chef ini sudah tidak bisa diragukan lagi.

Setelah lelah berjalan-jalan dia istirahat di sebuah mesjid, dia melihat ada seorang ustadz yang sedang melantunkan ayat suci di dalam mesjid, begitu adzan berkumandang dengan sigap dia mengambil posisi untuk segera mengikandangkan adzan memanggil orang-orang untuk mendatangi rumah Allah, dalam hatinya dia tertegun melihat sang ustadz. Begitu besar jasa yang dia lakukan, dia mengingatkan manusia untuk kembali beribadah. Dia juga memastikan bahwa cita-cita nya kini berubah menjadi seorang ustadz.

Setelah usai sholat dia kembali melanjutkan perjalanannya. Diluar mesjid dia melihat ada seorang laki-laki yang bernampilan rapih dan sopan. Setelah berbincang-bincang dengan ustadz di mesjid itu dia kembali memasuki mobilnya yang mewah. Penasaran, pemuda ini mendekati sang ustadz yang tadi ngobrol dengan pria itu. "Maaf ustadz, lekaki itu siapa yah? kalo mau solat ko gak masuk mesjid?" tanya si pemuda itu.
" oh, itu namanya mas Ilham, beliau adalah seorang pengusaha, beliau juga merupakan donatur tetap mesjid ini. Dan Alhamdulillah, bulan depan dia mau membiayai pembangunan mesjid untuk di renovasi menjadi jauh lebih besar. Itulah kuasa Allah de, jika kita bersedekah di jalan Allah dan hanya karena Allah maka Allah akan melipatgandakannya hingga 10 kali lipat. " jelas sang ustadz.

Melihat kejadian itu Dia kembali merubah cita-citanya bahwa sekarang dia ingin menjadi seorang pengusaha agar dia bisa menyumbangkan banyak uang untuk kegiatan sosial dan mendapatkan uang yang banyak. Dengan itu dia bisa menjadi seseorang yang mulia dihadapan Allah, karena sebagian hartanya dia berikan untuk mesjid dan orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, dia juga dengan mudah bisa pergi ke tanah suci dan membahagiakan keluarga besarnya.

Mau tau cerita selanjutnya? tunggu kelanjutannya ya 😉

Tidak ada komentar:

Posting Komentar