Sabtu, 14 Februari 2015

Banyak Anak Banyak Rezeki?

"Banyak anak banyak rezeki", itulah ungkapan yang saya dengar dari seorang bapak yang telah memiliki 10 orang anak. Ya dia memiliki 10 orang anak. 3 kelahiran dari anaknya adalah kembar. Dan anak paling besar berusia 25 tahun dan memiliki 9 orang adik. Ini luar biasa buat saya. Mengingat usia istrinya baru kepala 4. Saya tidak bisa membayangkan kalau ibunya harus menahan rasa sakit dalam rentang waktu yang cukup dekat untuk melahirkan anak-anaknya.

Di jaman sekarang jumlah anak banyak mungkin cukup tabu di telinga masyarakat. Mengingat akhir-akhir ini pemerintah sedang menggalangkan program "dua anak cukup". berbeda dengan orang tua kita zaman dulu, mereka memiliki banyak anak. Karena memang pada jaman dulu fasilitas kesehatan seperti bidan, dokter, pusekesmas ataupun rumah sakit sulit ditemui, sehingga orang dulu jarang mengenal yang namanya keluarga berencana atau KB.

Berbeda dengan dulu, sekarang fasilitas kesehatan bisa mudah ditemui. Bahkan sekarang praktek bidan ataupun dokter sudah menjamur dimana-dimana. Jadi mengatur jarak anak bukan lagi hal yang sulit untuk dilakukan.

Ketika saya berbicara dengan bapa tadi saya bertanya kenapa istrinya tidak KB? mengingat jarak anak-anaknya terlalu dekat, dan memiliki riwayat kembar. Jika hamil lagi maka saat persalinan nanti istrinya akan mengalami resiko yang cukup tinggi. Terutama perdarahan. Tapi bapa itu bilang kalau dia tidak mau KB karena dengan KB maka dia sudah menolak rezeki dari Allah. Ya anak memang rezeki dari Allah sepeti firman Allah dalam surat Al-An'am :

و َلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka.” (QS. Al An’am [6]: 151).

Tapi apa benar dengan banyak anak maka kita akan banyak rezeki? atau kita menolak rezeki Allah? Bagaimana bila ternyata anak-anak yang telah dilahirkan tak mampu dididik maksimal dan tidak terpenuhi kebutuhannya? Jangan jadikan alasan dengan banyak anak maka kita akan banyak rezeki, rezeki memang sudah Allah tetapkan untuk kita semua, tapi rezeki yang Allah titipkan untuk kita, harus dijemput bukan hanya di tunggu.

Anak akan menjadi rezeki jika anak itu akan menjadi anak yang shaleh dan anak yang bertaqwa kepada Allah, bahkan mereka akan menjadi tabungan amal shaleh untuk kedua orang tuanya disurga nanti. Jadi jika kita ingin memiliki banyak anak maka kita harus mampu mendidik dan membiayai kehidupannya nanti dan membekalinya dengan ilmu untuk dunia dan akhirat.

Jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah karena kita tak mampu memenuhi kebutuhan dan hak mereka sebagai anak.

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” 

Jadi pastikanlah jika kita memiliki anak penuhilah kebutuhan dan hak mereka. Pastikan juga bahwa mereka memiliki ilmu yang cukup untuk bekalnya nanti. Karena anak adalah amanah dari Allah, dan setiap amanah akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah. Tak jadi masalah jika memang ada orang tua yang ingin memiliki anak yang banyak. Asalkan dia mampu menjaga anaknya sesuai dengan yang Allah perintahkan. Mudah-mudahan kita semua selalu bertaqwa kepada Allah dengan apa yang kita miliki.

Follow @Risfiani_

1 komentar:

  1. Ungkapan banyak anak banyak rezeki sudah tidak pas lagi di zaman sekarang. Yang Indonesia butuhkan saat ini bukan kuantitas manusia, melainkan kualitas manusia. Tentunya, manusia berkualitas akan menyokong perkembangan bangsa ke arah yang lebih baik.

    "Zaman sekarang, yang diperlukan adalah manusia 'berotak'. Buat apa punya banyak anak, tapi tidak berkualitas," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty, di sela-sela acara Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) 2017di Bandar Lampung, Lampung, pada Jumat (14/7/2017).

    Lebih lanjut Surya menegaskan rezeki itu dicari dengan giat bekerja, bukan dengan memiliki banyak anak lantas kemudian rezeki datang.

    Peran orangtua sangat vital dalam membangun anak menjadi sosok berkualitas. Dengan cukup memiliki dua anak, orangtua bisa fokus mendidik anak agar memiliki intelektual dan karakter yang baik.

    Bila jumlah penduduk banyak tapi tidak berkualitas, yang ditakutkan kemudian malah menjadi kuli di negara sendiri. Dengan memiliki anak-anak yang berkualitas justru bisa menjadi mandiri di negerinya sendiri.

    BalasHapus