Selasa, 17 Februari 2015

Kenapa Takut Kehilangan Rezeki?

"Jangan takut kehilangan rezeki karena kehilangan pasien, sampai-sampai kita lupa melaksanakan kewajiban kita kepada Allah. Kalo sudah waktunya sholat, segera laksanakan sholat. Jangan ditunda-tunda. Hanya karena ada pasien. Toh pasien datang juga atas dasar kehendak Allah, jika memang dia sudah menjadi rezeki kita? maka dia akan rela menunggu atau bahkan akan kembali lagi kesini." Itu adalah wejangan yang saya dapatkan dari seorang ibu yang sudah saya anggap sebagai ibu saya sendiri.

Dulu, sering saya mengakhirkan sholat atau bahkan saya sering menjama' sholat karena terlalu sibuk melayani pasien hingga saya lupa bahwa waktu sholat sudah hampir habis. Syukurlah Allah masih memberikan saya petunjuk dan peringatan kepada saya untuk tidak meninggalkan sholat.

Saya begitu takut ketika saya sedang sholat kemudian ada pasien yang hendak periksa, namun tiba-tiba pasien memutuskan untuk pulang karena dia sudah menunggu lama. konsentrasipun saat itu buyar. Bahkan sholat pun menjadi tidak khusyuk. Seusai sholat saya segera bergegas keluar khawatir masih ada pasien yang menunggu. Saya juga melewatkan dzikir dan berdoa sesudah sholat karena takut pasien kesal dan marah karena terlalu lama menunggu.

Hingga akhirnya kebiasaan itu saya lakukan terus menerus. Saya lupa berdoa atau bahkan lupa untuk berdzikir ketika selesai sholat karena pasien sudah menunggu. Saya memberikan pelayanan semaksimal mungkin dengan apa yang saya miliki, tanpa saya sadar bahwa saya melakukan itu semua bukan karena Allah, tapi saya melakukan itu semua karena hal lain. Saya ingin terlihat sempurna di mata orang lain. Tapi saya lupa bagaimana saya sempurna di mata yang maha sempurna.

Ketika itu saya sadar, betapa sombongnya saya, betapa angkuhnya saya hingga saya enggan untuk berdoa. Padahal Allah lah yang mengatur rezeki setiap hambanya. Allah lah yang menghendaki rezeki itu datang menghampiri ketika kita mencarinya. Saya sadar, kemarin saya melakukan sholat hanya sekedar melaksanakan kewajiban semata bukan menjadikannya kebutuhan. Padahal logikanya, Allah tidak akan merugi jika kita meninggalkan sholat atau bahkan kita tidak berdoa kepadanya. Justru sebaliknya. Kita lah yang akan merugi jika kita melupakan Allah dan meninggalkan kewajiban kita.

Terkadang kita terlalu disibukkan dengan
urusan dunia, hingga kita lupa bahwa kita hanya sementara ada di dunia. Karena kehidupan yang abadi adalah di akhirat sana. Kita sibuk mencari pundi pundi rupiah, namun kita mengesampingkan ibadah. Padahal jika Allah tidak ridho bukan kah rezeki yang kita dapatkan tidak akan menjadi berkah? kita tidak akan mendapatkan ketenangan dan kepuasan dengan apa yang kita dapatkan. Beda halnya ketika kita mencari rezeki dengan niat karena Allah dan ibadah, maka apa yang kita dapatkan akan menjadi penuh berkah dan barokah.

Maka jangan sesekali tinggalkan sholat. Sholat itu tiang agama. Jika pondasinya saja sudah goyah karena kita sering meninggalkan sholat. Bagaimana kita mau membuat rumah dengan pondasi yang rapuh? bagaimana kita siap menerima rezeki dari Allah jika kita saja sering meniggalkan perintah Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar