Kamis, 09 April 2015

Merasa Hebat dan Terkenal

Banyak orang yang begitu merasa hebat dengan kelebihan yang dia miliki, tak jarang banyak juga orang yang terkadang merasa sombong dengan apa yang telah Allah beri. Padahal Allah berfirman dalam qur'an surat al-Isra ayat 37 yang artinya : 
"dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." sudah terlihat jelas bahwa sanya kita hanya manusia bisa. Apa yang kita miliki hanyalah titipan sang Ilahi. maka dari itu syukurilah apa yang kita dapatkan.

Ada sebuah kisah seorang pejabat yang kaya raya tengah pergi ke sebuah kampung untuk memberikan sumbangan. Di kalangannya, pejabat ini dikenal gemar memberikan uang kepada warga sekitar. Makanya setiap kali dia datang orang-orang begitu sibuk dan berebut untuk sun tangan kepadanya. Mulai dari yang muda hingga yang tua sekalipun. Setiap datang ke suatu tempat tak lupa dia juga sering berfoto kemudian menguploadnya di  media sosial, beliau juga terkenal paling eksis di media sosial, karena setiap kegiatannya tak pernah luput dari foto-foto untuk diperlihatkan di media masa. Mungkin saja beliau ingin memperjelas eksistensinya lewat dunia maya.

Setelah sampai di sebuah kampung beliau diserbu oleh masyarakat sekitar, mereka berebut untuk sun tangan. Tak ketinggalan orang-orang disana pun menyiapkan beragam makanan khas, unik dan enak untuk menjamu sang pejabat yang mereka nanti-nanti. Sesampainya disana dia pun segera menghampiri warga dan membagi-bagikan uang yang dia miliki. Tak lupa setiap dia memberikan uang selalu saja berfoto terlebih dahulu. Saat memberikan uang banyak warga yang menyanjung dan memujinya setinggi langit.

Setelah puas memamerkan kebaikannya dia kembali bergegas untuk pergi makan bersama sama rekan -rekannya. Di tempat makan favoritnya dia kembali di serbu oleh warga. Warga yang tengah asyik makan pun sejenak berhenti hanya untuk bersalaman dengannya. Setelah selesai makan dia kemudian duduk untuk menunggu makanan yang dia pesan. Di sebelah tempat makannya, dia melihat ada seorang pemuda yang tengah asyik memakan makanannya. Pejabat yang sedang menunggu itu pun heran. Kenapa dia cuek dan tidak memberikan salam kepadanya. Sementara orang lain berebut untuk mendapatkan jabatan tangan sang mentri. Melihat kejadian itu, dia sangat tersinggung karena baru kali ini dia dicuekkan seperti itu. Karena penasaran dia pun menghampiri sang pemuda dengan harapan pemuda itu sadar bahwa orang yang berada di hadapannya adalah orang penting dan paling dihormati saat ini.

"Maaf de kamu sedang apa?" tanya sang pejabat.
"Sedang makan dong pak. Namanya di restaurant, kan pasti lagi makan pak" jawab si pemuda dengan santai.
Mendengar jawaban itu ajudan nya langsung berdiri dengan kaget. Saat ajudannya hendak menghampiri si pemuda itu, namun sang pejabat itu menghentikan langkah ajudannya.
"Biarkan saja, mungkin dia sedang lapar jadi tidak ngeh siapa saya". Jelas sang pejabat.

Hingga dia selesai makan dan pejabat itu mulai makan. Sang pemuda ini masih saja tidak ngeh siapa yang ada di sebelahnya. Dengan santai setelah makan dia melewati sang pejabat tanpa menoleh ataupun melihat ke arahnya. Melihat kejadian itu, sang pejabat menghentikan makan siangnya.kemudian bergegas pergi masuk ke dalam mobilnya karena dia merasa tersinggung baru kali ini dia diacuhkan oleh seorang pemuda.

Melihat mukanya yang penuh dengan kekesalan. Salah seorang ajudan menghampiri pemuda tadi untuk bertanya kenapa dia begitu cuek saat berhadapan dengan sang pejabat.
"De, kamu itu punya TV di rumah? Apa kamu tidak tahu siapa yang ada di sebelah meja makan mu tadi?" tanya sang ajudan.
"Memang beliau siapa?"si pemuda balik bertanya.
"Dia adalah seorang pejabat. Semua orang sudah rau siapa dia. Dia terkenal dengan kebaikan dan kedermawanannya. Coba saja kamu tadi salam atau berjabat tangan dengannya. Mungkin kamu bisa makan gratis di restaurant itu"jelas ang ajudan.
"Oh gitu. Maaf saya tidak tau siapa dia. Kalo masalah jabat tangan atau sun tangan yang saya tau orang yang datang ke restaurant adalah orang yang ingin makan. Bukan ingin bersalaman atau sekedar jabat tangan" jawab sang pemuda cuek.

Hehehehe. Ini hanya sebagai gambaran untuk kita semua.tidak bermaksud menyindir pihak manapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar