Selasa, 21 April 2015

Berhentilah Menuntut Orang tua Kita

Pernahkah kita menuntut sesuatu kepada kedua orang tua kita? memaksa mereka untuk memenuhi keiginan kita? meski kita tau mereka tak mampu untuk mewujudkannya. Pernahkan juga kita menuntut mereka untuk "sempurna" sesuai dengan apa yang kita minta, tanpa kita sadari kita juga tidak pernah bisa menjadi seperti yang mereka pinta.

Tak dipungkiri, ketika orangtua kita tak mampu memberi apa yang kita minta kita kecewa bahkah tak jarang kita juga marah. Padahal jika kita sadar orangtua kita tak pernah menampakan rasa kecewa dan marahnya ketika kita tak mampu mewujudkan keiginan dan mimpi-mimpi mereka. Bahkan mereka selalu berusaha untuk mendukung kita disaat kita terjatuh bahkan rapuh.

Lantas pantaskah kita terus menuntut orangtua kita? Pantaskah kita memarahi mereka? Pantaskah kita terus menuntut mereka memenuhi semua keninginan kita? sedangkan kita tak pernah memberi apa yang mereka mau?

Setiap orang tua pasti menginginkan untuk memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya. Namun terkadang apa yang orang tua kita beri tak bisa kita terima dengan baik. Dengan berdalih bahwa apa yang mereka beri tidak sesuai dengan keinginan kita. Padahal mereka sudah berusaha semaksimal mugkin untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Tak sadarkah kita bahwa cucuran dan tetesan keringatnya terus mengalir deras dari tubuhnya. Tenaganya terus terpakai dan otaknya terus berfikir untuk memikirkan kita? bahkan mungkin mereka lupa untuk memikirkan diri mereka sendiri. Bahkan di usianya yang semakin senja mereka masih saja bekerja dan berusaha untuk mencari rezeki agar mereka mampu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Sementara kita malah asyik menghabiskan waktu dengan percuma untuk kehidupan sendiri. Menghabiskan harta orang tua dan berfoya-foya. Masih pantaskah kita terus meminta kepada mereka? tanpa kita sadar mereka menghabiskan seluruh tenaganya untuk anak-anaknya tercinta?

Cobalah tengok wajah mereka yang sedang tertidur. Pernahkah kita sadar bahwa saat tertidurpun mereka masih memikirkan kita. Mereka masih terus berjuang dan berusaha agar esok mereka bisa membahagiakan anak-anaknya. Sementara kita dengan asyik tidur menikmati mimpi indah.

Lihatlah mereka ketika mereka terbangun dari tidurnya, kemudian mereka bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat di sepertiga malam. Kemudian bersujud dan mengeluarkan air mata. Siapa yang ada dalam doanya? Apa yang pertama kali mereka pinta kepada Illahi?

ya, tidak salah lagi, hal pertama yang mereka pinta kepada Allah adalah kebaikan untuk anak-anaknya. Mereka meminta agar anaknya selalu diberikan ksehatan, Kesuksesan, rezeki yang melimpah dan kebahagian dalam hidupnya. Bahkan mungkin mereka lupa meminta kepada Allah kebahagian untuk mereka. Karena ketika melihat anaknya bahagia maka mereka juga bahagia. Berbeda dengan kita, terkadang ketika kita bahagia maka kita membagikan kebahagian itu kepada orang lain, namun ketika kita menderita, kita berbagi kepada orang tua.

Kini usia mereka semakin senja. Keriput mulai menghiasi wajahnya yang teduh. Kini rambutnya yang hitam perlahan-lahan telah berubah menjadi putih. Tubuhnya yang tegap kini sudah mulai rapuh.

Berubahlah, cobalah pahami mereka, sayangi mereka. Jadilah anak yang mampu menjadi penyejuk jiwa untuk mereka. Jadilah anak yang mampu menjadi tabungan amal shaleh kelak di akhirat.

Bahagiakankah mereka, doakanlah mereka dalam setiap sujud kita. Berhentilah meminta mereka untuk menjadi seperti yang kita minta. Berhentilah mengeluh kepada orang tua kita dengan apa yang kita miliki saat ini.

Lihatlah mereka, rasakan apa yang mereka lakukan. Ketika mereka bekerja dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk kebahagian anak-anaknya. Maka sungguh tak pantas jika kita yang tak bisa memberi apa-apa selalu menuntut dan meminta kepada mereka. Sayangilah mereka, cintailah mereka. Karena ridho orang tua adalah ridho Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar