Minggu, 02 Oktober 2016

Sehat atau Sakit?

A: "sekarang Aku sedang sakit. Semoga sakit ku ini menjadi pelebur dosa. Kini aku sadar. Harusnya aku bisa bijak saat menghadapi sakit. Mungkin sakit ini peringatan dari Allah yang selama ini sudah jauh dari Allah. Mungkin bisa jadi juga sebagai bentuk kasih sayang untuk menghapus semua dosaku yang tak sengaja aku lakukan"
B: "Terus sudah lama aku tidak pernah sakit. Apa mungkin Allah tidak sayang. Apa mungkin dosa-dosaku tidak di ampuni karena aku sudah lama sekali tidak sakit. Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus bersyukur karena aku selalu diberi kesehatan? Ataukah aku harus sedih karena selama sehat itu berarti dosa-dosaku tidak di ampuni?"

Itulah salah satu percakapan menarik yang pernah saya dengar dari dua orang sahabat yang sedang asyik ngobrol.
Kemudian dari obrolan itu saya berfikir. Manakah di antara keduanya yang benar?
Jika dihadapkan pada 2 pilihan dan harus memilih. Mending sehat? Atau sakit?

Tentu semua orang akan memilih untuk menjadi sehat. Lagian siapa yang mau sakit. Semua orang sudah pasti berharap untuk selalu sehat.

Ada satu pelajaran yang bisa kita ambil dari percakapan di atas. Pertama: ketika kita sakit maka berfikirlah positif terhadap takdir dan ketetapan Allah. Bukankah dengan sakit Allah juga menghapuskan dosa-dosa kita? Bisa jadi juga ini adalah sinyal dari tubuh kepada kita untuk kita beristirahat dan merenungkan bahwa selama ini tubuh kita sudah terlalu lelah dengan semua rutinitas dan kegiatan yang kita lakukan. Mungkin ini juga saat yang tepat untuk kita beristirahat dan merenung bahwa nikmat sehat itu tidak pernah bisa kita beli dengan apapun.

Bukankah saat sakit biasanya kita lebih dekat dengan Allah? Kenapa? Karena kita akan berdoa supaya Allah memberikan kita kesehatan. Bisa jadi Allah sudah rindu kepada kita. Ingin mendengar kita untuk memanggil dan menyebut nama-Nya.

Lantas ketika kita sehat apa itu berarti dosa-dosa kita tidak diampuni? Tunggu dulu. Kita tidak bisa langsung mengambil kesimpulan apakah dosa kita tidak diampuni saat kita sedang sakit ataukah saat kita sehat. Itu semua adalah hak Allah. Wallahu alam..

Yang jelas kita harus bijak saat kita sedang sehat atau sakit.
Sehat ataupun sakit bisa jadi ujian buat kita masing-masing. Bisa jadi saat kita sakit itu adalah cara Allah agar bisa lebih dekat dengan kita. Kemudian saat kita sedang sehat. Bisa jadi ini juga ujian. Apakah kita mampu menjaga amanah yang sudah Allah beri. Apakah kita mampu tetap bersyukur saat kita sedang sehat? Dan tetap mengingat Allah?

Jadi mau kita sehat mau kita sakit. Kita harus tetap bersyukur dengan kondisi kita saat ini. Saat sakit bisa saja dosa kita diampuni. Namun sat sehat juga bisa jadi Allah mengampuni dan memaafkan semua kesalahan serta dosa yang sudah kita perbuat.
Sehat dan sakit itu tidak harus menjadi perbandingan buat kita, apakah dosa-dosa kita diampuni atau tidak. Tapi sehat dan sakit adalah satu cara untuk kita bersyukur pada Allah atas apa yang kita terima saat ini.

Kita juga harus tetap befikir positif an ikhlas menerima semua ketetapan Allah. Karena yang harus kita ingat, Allah itu sesuai dengan prasangka hambanya.
Selamat bersyukur. Jangan lupa bahagia 😁😁

1 komentar:

  1. Teh, tulisannya bermanfaat sekali. Kebetulan frhan penyandang thalasaemia. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan untuk teteh dan keluarga. Salam :)

    BalasHapus