Selasa, 02 Juni 2015

Mudah Jatuh Cinta, Mudah juga Terluka

Pernah saya mendengar cerita dari seorang teman. Dia berkata bahwa dia begitu mudah jatuh cinta kepada seseorang. Dia mudah melabuhkan cintanya kepada seseorang yang membuat dia nyaman. Meskipun belum terlalu lama kenal, namun dia tak peduli. Jika dia sudah merasa nyaman, dia merasakan bahagia apabila didekatnya.

Kejadian itu berlangsung terus menerus hingga akhirnya dia memutuskan untuk tidak mudah jatuh cinta lagi. Karena ternyata jatuh cinta hanya membuat terluka ketika cinta itu hanya bertepuk sebelah tangan. Akhirnya dia memutuskan untuk menjaga perasaannya. Dan menjaga hatinya untuk tidak mudah jatuh cinta.

Suatu saat dia bertemu dengan seseorang yang menurut dia berbeda. Dia begitu baik, ramah dan rajin beribadah. Lagi, dia kembali merasakan apa yang namanya suka pada seseorang di pandangan pertama. hati kecilnya berkata bahwa kali ini perasaan sukanya itu adalah rasa yang benar. Karena dia suka dengan akhlak yang dimilikinya. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk terus mendekatinya. Komunikasi yang mereka lakukan pun berjalan dengan intens. Masing-masing dari mereka selalu memberi kabar satu sama lain. Meskipun status mereka belum jelas.

Hingga pada suatu hari dia benar-benar terkejut dan syok, ketika melihat seseorang yang dia kagumi ternyata akan melaksanakan pernikah bersama pasangannya bulan depan. Halilintar seolah-olah menyambar hatinya saat itu. Betapa terkejut dan kecewanya dia melihat seseorang yang dia kagumi ternyata akan menikah. Sakit hati dan frustasi ia rasakan kini. Ternyata selama ini dia berharap terlalu banyak namun tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.

Hati saya cukup terenyuh mendengar itu. Karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa tidak sedikit dari kita terlalu banyak menyimpan harap pada manusia. Kita terlalu berharap kepada manusia, yang pada akhirnya hanya akan membuat kecewa. Berbeda halnya ketika kita berharap kepada sang pencipta, sang maha cinta. Bukan lagi kecewa, tapi hanya bahagia yang akan kita dapatkan.

Firman Allah SWT : “ Katakanlah (Muhammad) “ Jika kalian benar-benar mencintai Allah , ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.. (QS. Ali Imran : 31). Maka sudah dipastikan bahwa kita harus mencurahkan rasa cinta kepada-Nya, karena Dia lah sang maha cinta, yang memiliki cinta sempurna untuk hamba-Nya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Apabila Allah mencintai hamba maka Dia berfirman kepada Jibril : -"Saya mencintai Fulan maka cintailah ia". Maka Jibril mencintainya. Kemudian ia memanggil terhadap penghuni langit : "Sesungguhnya Allah telah mencintai Fulan, maka cintailah ia". Maka penghuni langit mencitainya. Kemudian di bumi ia diterima. Jika Allah membenci hamba -Malik- berkata : "Saya tidak menduga, hanya saja dalam kebencian itu Dia berfirman seperti itu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar